Jumat, 20 Februari 2009

Pada Mereka Hati-Ku Berada

Seruan sember membahana di angkasa
adalah seruan bocah-bocah kurus hitam bertlanjang dada.
mengorek, mengais sampah-sampah recehan
menyanyi tanpa daya dengan tutup botol sebagai kecrekannya

entah menyanyi, entah menangis, atau tertawa
aku tidak tahu, sama seperti mereka
yang duduk di bangku-bangku bis kota
dengan mata terpejam dan telinga tertutup
karena kemelut harapan yang tidak terwujud

sungguh tidak seperti apa yang terjadi di gereja itu.
tuan berdasi, nyonya bergincu
mendengarkan pendeta berjas nan gagah
pidato tentang program menara babel kerajaannya
katanya:
Batu bata dari italia
semen kualitas eklstra
tembok dari marmer siberia
bangku dan altar import manca negara
katanya:
berikan yang terbaik
dengan gedung megah diangkasa
kita seangkan hati"Nya"

tetapi
kataku:
Tuhan tidakbutuh gedung megah
atau mobil mewah jutaan rupiah
Tuhan juga tidak butuh tepukan sertta
nyanyian dari sound membahana
Tuhan tidak butuh kursi yang empukdan ac yang sejuk

kataku:
Tuhan membutuhkan makana
Tuhan membutuhkan pakaian
Tuhan membutuhkan beasiswa
Tuhan membutuhkan uluran recehan
karena Tuhan bersama-sama sahabat kecilku
mengais belas kasihan di trotoar dan terminal kota
sebab
kata-Nya
pada mereka hati-Ku berada

Tidak ada komentar: