Rabu, 03 Desember 2008

Salib atau nasib

Salib/Nasib

Nasibkah yang menggerakkan dunia?

Jika ya, untuk apa kita berlari
Mengejar mimpi
Yang siang malam menghantui hari?
Untuk apa kita berpeluh
Menyongsong kesempatan
kalau-kalau datang membawa perubahan?

Jika tidak
Dari mana kita kan dapatkan kekuatan
Untuk menapaki kekecewaan
Ketika kepahitan memberi rasa
Dan kepedihan memberi warna?

Tetapi jika harus memilih,
Lebih baik kuperjuangkan cintaku
Meski terkadang hampirku tak mampu
Menahan salib
Yang tidak pernah berubah menjadi bandul kalung
Atau hiasan kuping dan pusar perawan.

Ternyata salib tetap salib
Membutuhkan keringat dan darah yang muncrat
Untuk dapat aku mengangkat,

Ternyata,
Dari setiap tetesan rintih dan aliran keluh itu
Kurasa ada cinta ilahi
Yang tidak akan mati
Meski raga telah berhenti
Menyusuri ini bumi.

Tidak ada komentar: