Rabu, 03 Desember 2008

kasih

Aku Si Kasih
Namaku Kasih.
Aku pernah berjumpa dengan si Dungu yang sedang ke kota waktu itu.
Ketika kutanya, dia berkata “aku mau kaya.”
“Sebab dengan kekayaan, aku akan bahagia.” “aku dapat memiliki segalanya” Katanya.
Aku manggut-manggut, tetapi tidak mengiyakan.
Tetapi aku tahu dia tidak bahagia dan tidak akan bahagia,
Karena dia tidak memiliki aku.
Dan dugaanku benar. Sebab kemarin lusa koran memberitakan
Si Dungu bunuh diri minum racun serangga,
Meninggalkan harta yang dimilikinya, secarik surat, menyatakan bahwa dia merindukan aku,
“Kasih.” Namun aku telah pergi jauh darinya

Pernah pula kujumpai Si Bebal.
Di acara pemakaman Si Dungu itu.
Sesumbar dia berkata :
“ si Dungu meninggal karena memiliki harta tanpa kuasa. Sebab tidak selamanya, dengan kekayaan dapat memiliki kekuasaan. Tetapi dengan kekuasaan aku akan memiliki kekayaan, Kehormatan, dan segalanya, bahkan kebahagiaan.”
Kemudian ia berkata dengan bangganya sambil menunjuk seseorang yang sedang datang “lihat itu, dia akan tunduk kepadaku!”
Aku pun manggut-manggut, tetapi tidak menggiakan.
Tetapi aku tahu pasti dia tidak akan bahagia, karena dia tidak memiliki segalanya.
Yaitu aku “KASIH”.
Waktulah yang membuktikan, ternyata dugaanku pun benar.
Tadi, baru saja aku mendapat sms, memberitahukan bahwa si Bebal pun meninggal, dengan menyuntikan obat bius dilengannya.
Aku tidak sedih atas kematian mereka, bagiku jiwa mereka sudah lama mati.sebab mereka tidak ada aku dihatinya. Perkara kematian fisik, mereka tinggal tunggu waktu saja.

Namun Si pandir berkata: “ si Tolol, Si Goblok, dan si Bloon tidak memilikimu, tetapi nyatanya mereka tidak bunuh diri!”
lagi-lagi aku hanya manggut-manggut tetapi tidak menggiakan, sebab meskipun demikian mereka tidak bahagia, demikian juga si Pandir. Hati mereka telah mati, jiwa mereka telah membusuk di dalam tubuh yang tanpa diriku.
Hidup yang tidak layak dijalani, apa lagi dibanggakan, pikirku.
Lalu, … kini, …
Yah, Sekarang aku menjumpai mu si Bodoh (semoga hari ini Engkau Pintar).
Maukah engkau bahagia?
Milikilah aku “KASIH!”.


By: Penyair Amatir

Tidak ada komentar: